Menjahit Luka

Rp70,000.00

Kisah dalam novel ini seolah sedang mewartakan sesuatu yang realitas, mengajak pembaca untuk ikut merasakan sebagai korban kekerasan seksual yang sering dialami oleh kaum perempuan. Selain itu, secara tidak langsung, kasus yang terjadi pada Dita, dan apa yang dilakukan oleh sahabatnya yang berusaha mengembalikan Dita kembali ke dalam kehidupan normal; yang layak untuk mencintai dan dicintai, memberikan pesan bahwa setiap orang memiliki hak keadilan sebagai manusia yang berada di sebuah negara hukum.

Stok 100

Add to wishlist
Share

    Menulis fiksi bukan hanya menuangkan imajinasi pada kertas kosong. Fiksi membutuhkan realitas untuk menciptakan gambaran-gambaran peristiwa yang dapat menghidupkan emosi pembaca, sehingga kisah yang dituliskan akan dengan mudah mencapai klimak untuk dinikmati sebagai bahan bacaan yang bermakna.

     

    Itulah yang dibangun dalam novel ini, mengambil latar demontrasi besar-besaran di tahun 1998 sebagai pintu masuk untuk menarik emosi pembaca. Ada enam mahasiswa yang terlibat dalam kisah pilu tragedi Mei 1998. Satu di antaranya adalah Dita, seorang mahasiswi korban kejahatan seksual ketika kekacauan demontrasi terjadi. Ia mengalami trauma yang mendalam, dan berusaha mencari keadilan hukum dengan dibantu oleh kelima sahabatnya.

     

    Perjuangan mereka ternyata tidak mudah, selain harus berusaha mengembalikan kesehatan mental Dita dari trauma berat, mereka juga harus mengumpulkan bukti-bukti yang akurat dan berhadapan dengan penegak hukum yang terkesan tidak peduli pada kasus tersebut. Namun, sikap persahabatan yang solid menjadi sebuah motivasi untuk terus berusaha mengungkap kasus itu.

     

    Kisah dalam novel ini seolah sedang mewartakan sesuatu yang realitas, mengajak pembaca untuk ikut merasakan sebagai korban kekerasan seksual yang sering dialami oleh kaum perempuan. Selain itu, secara tidak langsung, kasus yang terjadi pada Dita, dan apa yang dilakukan oleh sahabatnya yang berusaha mengembalikan Dita kembali ke dalam kehidupan normal; yang layak untuk mencintai dan dicintai, memberikan pesan bahwa setiap orang memiliki hak keadilan sebagai manusia yang berada di sebuah negara hukum.

    Ulasan

    Belum ada ulasan.

    Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Menjahit Luka”

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *