Tokoh Perempuan dalam Cerpen
Rp70,000.00
Kita tahu secara filosofis dan teologis, perempuan mulia dan seharusnya dimuliakan. Tetapi dalam kenyataannya? Secara konstitusional dan teologis, perempuan setara dengan laki-laki, dan seharusnya memiliki hak dan kewajiban yang sama agar terwujud keadilan. Namun, dalam kenyataannya? Secara normatif dan teologis, keadilan seharusnya diwujudkan untuk perempuan. Namun, dalam kenyataannya? Dinamika inilah kira-kira yang hendak dilukiskan oleh Cerpen yang sekarang dalam lembar genggaman para pembaca.
Stok 30
Sejenak baca judulnya saja, “Tokoh Perempuan dalam Cerpen,” kita sudah bisa menerka apa isi dan pesan yang hendak disampaikan. Bukan hanya perempuan, tapi tokoh perempuan. Sebagai tokoh, perempuan dalam buku ini tentu saja digambarkan memiliki posisi, peran, kontribusi, dan atau makna yang penting dan berpengaruh sehingga menjadi perhatian. Perempuan dalam Cerpen ini dipotret sebagai subjek kehidupan dengan seluruh dinamikanya.
Kita tahu secara filosofis dan teologis, perempuan mulia dan seharusnya dimuliakan. Tetapi dalam kenyataannya? Secara konstitusional dan teologis, perempuan setara dengan laki-laki, dan seharusnya memiliki hak dan kewajiban yang sama agar terwujud keadilan. Namun, dalam kenyataannya? Secara normatif dan teologis, keadilan seharusnya diwujudkan untuk perempuan. Namun, dalam kenyataannya? Dinamika inilah kira-kira yang hendak dilukiskan oleh Cerpen yang sekarang dalam lembar genggaman para pembaca.
Untuk memperjuangkan keadilan, termasuk keadilan gender, tidak selalu harus berteriak nyaring pake toa dan turun ke jalan membentangkan spanduk, melainkan bisa dengan menyuarakan cerita ketidakadilan, kesewenang-wenangan, kekerasan, dan diskriminasi yang dialami oleh perempuan. Tidak pula dengan bahasa yang kasar dan narsis, yang bisa menimbulkan kekerasan baru, tetapi bisa dengan bahasa sastra yang lembut menyentuh jiwa dan nurani.
Marzuki Wahid
Rektor Institut Studi Islam Fahmina
Berat | 1 kg |
---|---|
Dimensi | 14 × 14 × 20 cm |
Ulasan
Belum ada ulasan.